Telkomsel Luncurkan Solusi Keamanan Baru

Addiction.id-Jakarta Tingginya penetrasi teknologi digital dan internet disusul oleh meningkatnya kejahatan siber, yang kerap menyebabkan kebocoran data. Berangkat dari kondisi ini, Telkomsel menghadirkan solusi keamanan untuk melindungi data bernama Mobile Network Verification (MNV).
Adapun solusi ini merupakan bagian dari solusi Telkomsel Authentication Protection (TAP), yang menargetkan segmen korporasi (enterprise). Melalui solusi ini, Telkomsel menjanjikan tak hanya soal memberikan keamanan, tetapi juga kenyamanan.
TAP-MNV ini menawakan cara baru untuk melakukan otentifikasi dan diklaim lebih aman daripada One Time Password (OTP).
“Melalui solusi keamanan digital TAP-MNV, Telkomsel berupaya membangun metode pengamanan yang lebih baik dibandingkan OTP yang saat ini banyak diterapkan oleh perusahaan di Indonesia,” ujar VP Enterprise Business Management Telkomsel Hanang Setiohargo, Selasa (28/6).
Telkomsel menjelaskan bahwa teknologi itu merupakan bentuk otentikasi implisit oleh jaringan operator dan akan menggantikan sistem verifikasi dua langkah yang berisiko diretas serta cukup menyita waktu.
Adapun sistem TAP-MNV akan melakukan validasi URL yang hanya diketahui oleh device atau merchant dan TAP-MNV. Hal ini akan menghilangkan faktor interaksi dengan pengguna demi keamanan yang lebih baik. Selain itu, validasi URL juga tak terbatas pada jaringan Telkomsel, sebab proses validasi tetap bisa dilakukan jika pengguna menggunakan Wi-Fi atau operator selain Telkomsel.
“Layanan TAP-MNV hadir untuk menjawab kebutuhan keamanan data informasi digital yang telah menjadi prioritas bisnis bagi pelanggan enterprise seiring dengan masifnya penyebaran dan kompleksitas data informasi digital pada operasional bisnisnya,” tutur Hanang.
Sebagai informasi, TAP-MNV menawarkan tiga fitur unggulan yang akan memberi keamanan secara komprehensif. Pertama, seamless authentication, di mana proses otentikasi tak melibatkan pengguna sama sekali. Kedua secure authentication, tak ada informasi keamanan yang diterima pengguna sehingga menutup kemungkinan pihak ketiga mengakses di perangkat lain. Ketiga, easier to develop, tak memerlukan banyak resource untuk pengembangannya karena proses otentikasi terjadi melalui carrier network.