Tips Awali Bisnis Bagi Pemula

Addiction.id-Jakarta Menginjak tahun baru, mestinya belajar dari pengalaman tahun lalu. Ini juga berlaku untuk para pegiat bisnis, terutama yang baru mau memulai bisnis, ada beberapa hal yang mesti disiapkan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berpesan bahwa tak cuma dana yang dibutuhkan saat memulai bisnis. Tetapi juga harus masuk ke ekosistem pengusaha lainnya.
“Gabung ekosistem itu penting sekali, kalau mau wangi ya main sama penjual minyak wangi. Karena kesuksesan itu menular,” ungkap Sandiaga, Kamis (30/12).
Ia menambahkan bahwa pengusaha juga mesti memahami digitalisasi, sustainability, dan kesehatan usaha itu sendiri. Selain itu, katanya, sektor yang masih menarik di tahun depan ialah consumer goods.
“Saya lihat consumer goods saat ini menarik. Semua unicorn di Indonesia berkaitan dengan consumer goods. Selain itu, pelaku usaha juga harus terus berinovasi dan beradaptasi,” lanjut Sandiaga.
Meski perizinan masih menjadi salah satu hal yang paling rumit untuk pengusaha baru, ia memberi saran kepada calon pebisnis. “Untuk memulai usaha langkah pertama itu adalah punya ide dulu, lalu diperkuat dengan planning, lakukan planning, cek, evaluasi dan take action lagi,” lanjut dia.
Ia juga mengatakan bahwa pengusaha harus mengikuti coaching, guna membantu mengarahkan jalan bisnis. Apalagi jika dilengkapi dengan mentoring.
Publik Figure & Coach Business Helmy Yahya menuturkan, meski saat ini ada sejumlah sektor mati—seperti pariwisata, masih banyak peluang bisnis yang bisa ditangkap oleh calon pebisnis.
“Bisnis skincare, online education, pengecekan kesehatan, ikan cupang dan tanaman hias ini menjadi peluang. Jangan mengeluh dan komplain-komplain terus,” tambah dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira berpesan kepada anak muda yang ingin memulai bisnis harus memahami isu-isu yang sedang berkembang. Misalnya, soal perubahan iklim. Ini menjadi challenge untuk anak muda agar bisa menciptakan produk yang terkait dengan perubahan iklim, sambil membantu mengurangi dampak perubahan iklim ini.
“COVID-19 ini belum ada solusi yang komprehensif, karena itu kita harus hidup berdampingan. Kebiasaan baru ini harus terjadi di hidup kita. Nah, dari sini bisa menjadi peluang-peluang baru,” sambung dia.
(LH)